Biasa kita kalau makan nasi beli di kedai dulu, waktu saya masih kecil, Apaku
(Bapak) suka membelikan kami NASI RAMAS. Yaitu nasi yang berisi sambal dan
campuran kuah serta sayur. Sambal biasanya daging ayam, dendeng, cancang,
tunjang, kalio atau tambusu. Biasa harus dipilih salah satu. Kemudian dikasih
kuah dan sayur-sayur.
Lezat rasanya. Apalagi makannya bersama-sama dalam beberapa daun yang
diletakkan berdampingan. Kami makan dengan tangan mengelilingi nasi ramas
tersebut.
Barusan saya malam ini makan lagi, setelah sore tadi juga makan. Karena makan
sore kurang nikmat dan perut belum kenyang. Sebab makan sore tadi saya mencoba
makan dengan 2 sambal. Satu telor kacau, dan satu lagi ikan sisiak. Ternyata rasanya
amburadul, gak enak. Makanya saya coba ulang makan jam setengah sembilan tadi
hanya dengan sambal ikan sisiak. Ternyata rasanya nikmat sehingga saya makan
bertambuah.
Jadi inilah rahasia kelezatan makan rupanya. Nabi mengajarkan makan dengan
satu sambal dan dibarengi dengan sayur. Contoh daging dengan mentimun. Inipun
telah diterapkan tetua kita orang minang dulu dengan metoda NASI RAMAS. Inilah
salah satu cara makan yang sehat dan nikmat.
Nabi tidak mencampur ikan dengan daging, telur dengan ikan. Seumpama kita makan
buah durian dicampur dengan mangga.
0 Response to "Nasi Ramas"
Post a Comment