Saya pernah bercerita dengan salah seorang mamak atau paman tentang penyebab banyaknya orang Minang sekarang yang sakit stroke dan darah tinggi.
Mungkin logikanya masuk di akal.
Orang Minang sangat ahli dalam membuat masakan terutama banyak bahan masakan yang mengandung santan.
Dahulu orang Minang walaupun banyak memakan makanan yang mengandung santan tapi rata-rata orang tua kita dahulu bekerja di sawah dan ladang.
Jadi karena yang menjadi alat kerja orang Minang dahulu adalah cangkul sehingga bekerja mengeluarkan peluh hampir setiap hari.
Sekarang banyak orang Minang yang bekerja dengan cangkulnya adalah pena.
Sehingga tidak berapa peluh keluar.
Ini bisa masuk di akal.
Tapi menurut saya ada hal yang lupa jadi pengamatan kita sekarang.
Sebenarnya pola memasak orang tua kita dahulu sangat aman untuk kita makan.
Karena di dalam masakan yang mengandung santan tersebut para orang tua biasanya memasukkan bumbu-bumbu untuk penangkal segala dampak negatif santan itu.
Contohnya ke dalam gulai santan dimasukkan jintan hitam, adas manis, ketumbar, merica, gardamunggu.
Bahan-bahan tersebut kalau kita teliti banyak manfaat kesehatannya.
Sementara rata-rata kedai nasi ataupun ibu-ibu yang memasak sekarang lebih suka memakai bumbu penyedap untuk sebagai bumbu santan.
Bahkan karena ingin mengirit dan tak ingin susah banyak para tukang masak yang melebihkan memberikan bumbu penyedap tersebut.
Sebenarnya inilah yang lebih berbahaya.
Karena untuk memberikan bumbu penyedap masakan tersebut ada takaran yang tertentu.
Jadi sangat rugi sekali kita kalau tidak mau mengamalkan tradisi tetua kita dahulu.
0 Response to "Benarkah Santan Penyebab Orang Minang Banyak Sakit Darah Tinggi"
Post a Comment