Kalau kita mengkaji asal-usul serta kaji semula jadi siapapun yang pernah mengalami masa kecil di Ranah Minang tentu pernah merasakan betapa lezatnya masakan kampung ibu-ibu kita dahulu.
Coba diingat kembali enaknya goreng belut dengan cabe hijau.
Atau merasakan rendang itik yang bisa hitam warnanya.
Atau memakan telur itik kampung di dalam nasi bungkus yang dibungkus oleh daun pisang.
Belum lagi jenis makanan seperti lontong yang memakai kuah paku atau ketupat pical yang dijual di pasar-pasar tradisional.
0 Response to "Masakan Minang Menjadi Tamu Di Negeri Sendiri"
Post a Comment