Kalau kita pergi ke pasar lereng di Bukittinggi di pertengahan kita bisa menemui tempat makanan tradisional yang menjual nasi kapau pical serta cendol.
Ibu-ibu dan bapak-bapak yang menjual nasi, pical dan cendol disana masih bertahan di tengah era makanan instant yang dijual supermarket.
Kebanyakan yang makan disana adalah orang-orang bekerja yang mau melepas selera. Serta apabila musim libur kebanyakan yang makan disana adalah para perantau yang ingin makan masakan kampung.
sebenarnya kalau dari segi rasa masakan bapak-bapak dan ibu-ibu di sana sangat luar biasa. Apalagi resep serta bumbu masakannya rata-rata terbuat dari bahan-bahan alami yang sebenarnya sangat baik untuk kesehatan
Tetapi dalam pengembangannya saya lihat dari dulu sampai sekarang los lambung tersebut masih sama seperti dulu.
Ya inilah inti dari masalahnya
karena kebanyakan masakan tradisional kita sekarang sulit berkembang dan besar karena belum punya sistim yang bisa membuat pelayanan menjadi maksimal.
Hal inilah yang dilihat oleh kolonel dan Sanders penemu KFC sehingga dia bisa menjual ayam goreng hasil resep dan racikannya berbagai penjuru dunia.
Dimana kalo kita lihat pelayanan di tempat tempat penjualan KFC tersebut sangatlah sederhana tetapi profesional.
0 Response to "Los Lambuang Masakan Tradisional Yang Masih Bertahan"
Post a Comment